Rabu, 13 Juni 2012

Hutan Hujan Tropis

Indonesia termasuk wilayah dunia yang memiliki hutan hujan tropis cukup luas. Ini tentu saja erat kaitannya dengan iklim di Indonesia yang sangat mendukung terbentuknya biom tersebut. Biom ini terbagi menjadi beberapa subbiom sebagai berikut.
1) Hutan Hujan Pegunungan Tinggi
Hutan hujan pegunungan tinggi terdapat di sebagian wilayah Sumatra, Sulawesi, Papua, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Ciri-ciri hutan hujan pegunungan tinggi sebagai berikut.
  1. Terdapat pada ketinggian 1.500–2.400 m dpl (meter di atas permukaan laut).
  2. Jenis tumbuhannya lebih sedikit jika dibandingkan dengan hutan hujan pegunungan rendah.
  3. Biasanya pohon-pohonnya berdiameter lebih besar, daun-daunnya lebih kecil, dan tidak berakar papan.
  4. Pohon-pohon yang paling umum dijumpai antara lain berangan/riung, waru batu/waru teja, dan cemara.
2) Hutan Hujan Pegunungan Rendah
Ciri-ciri hutan hujan pegunungan rendah sebagai berikut.
  1. Terdapat pada ketinggian 500–1.500 m dpl.
  2. Pohon-pohon riung/meranak dan petir membentuk atap hutan, sedang pohon-pohon rasamala serta cemara gunung merupakan pohon-pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari atap hutan.
  3. Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat kuat yang terdiri atas tiga tingkat, yaitu:
  • tingkat pertama mencapai tinggi 30–40 m dan ada yang tingginya 50–60 m,
  • tingkat kedua mencapai tinggi 15–20 m, serta
  • tingkat ketiga mencapai tinggi 5–10 m.
3) Hutan Tropika Dataran Rendah
Hutan tropika dataran rendah juga sering disebut hutan keruing atau hutan lagan. Jenis hutan ini mempunyai flora yang paling kaya dan beraneka ragam jika dibandingkan dengan jenis-jenis hutan lainnya di dunia.
Hutan tropika dataran rendah di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hutan tropika dataran rendah di kawasan barat Indonesia dan hutan tropika dataran rendah di kawasan timur Indonesia. Hutan tropika dataran rendah di kawasan barat Indonesia didominasi oleh suku keruing dengan banyak jenis dari marga mersawa, pohon kapur, balau, damar, meranti, dan giam. Sebanyak 70% dari jenis-jenis pohon tersebut berdiameter 40–80 cm, 25% berdiameter 80–120 cm, dan 4% berdiameter lebih dari 120 cm.
4) Hutan Subalpin
Hutan subalpin juga disebut hutan kabut atau hutan berlumut. Hutan ini banyak terdapat di Papua di mana terdapat pegunungan yang tinggi. Ciri-ciri hutan subalpin sebagai berikut.
  1. Terdapat pada ketinggian 2.400–4.000 meter di atas permukaan laut.
  2. Pohon-pohonnya rapat, tetapi rendah. Tinggi pohon berkisar antara 8–20 meter.
  3. Jumlah jenis pohon sedikit dengan batang-batang yang membengkok dan diselimuti berjenis-jenis lumut.
5) Hutan Pantai
Juga dikenal sebagai formasi butun. Jenis hutan ini terdapat di dinding pantai di belakang pantai-pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai. Adapun ciri-ciri hutan pantai sebagai berikut.
  1. Hutan ini dihuni oleh berbagai jenis pohon butun seperti dadap, pandan laut, dan cemara laut.
  2. Susunan tumbuhan hutan pantai di daerah-daerah yang basah serupa dengan di daerah kering musiman.
6) Hutan Kerangas
Hutan kerangas terdapat pada tanah-tanah podsol dari pasir kuarsa yang miskin hara dan sangat masam, serta keadaan iklim yang sama dengan hutan hujan dataran rendah. Akan tetapi, struktur fisiognomi dan floranya berbeda dari hutan hujan dataran rendah. Adapun ciri-ciri hutan kerangas sebagai berikut.
  1. Pohon-pohonnya kerdil dan jarang serta atapnya terbuka, sedangkan jenis tumbuhan di bawahnya rapat dan berkayu.
  2. Tumbuhan yang dominan adalah jenis jambu. Jenis-jenis pohon utama lainnya adalah cemara, perepat darat, blangeran, giam padi, giam tembaga, gerunggang, melur, melur tali, sekel, dan damar. Jenis-jenis perdu dan herba juga terdapat pada hutan ini.
Hutan kerangas terdapat di Pulau Bangka, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Papua.
7) Hutan Batu Kapur
Hutan batu kapur terdapat pada areal sempit dengan habitat dan floranya yang khas. Pada hutan ini terdapat jenis-jenis flora endemik (hanya terdapat di tempat-tempat tertentu) dan langka.
8) Hutan pada Batu Ultrabasik
Terdapat di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Tanahnya berasal dari serpentinit dan mengandung unsur besi (Fe) serta magnesium (Mg) tinggi, tetapi kandungan silikonnya (Si) rendah. Selain itu, juga mengandung unsur-unsur lain yang merupakan racun bagi tanaman dalam jumlah banyak, terutama nikel, kobalt, dan kromium. Jenis tumbuhannya bervariasi, mulai dari semak-semak yang terbuka sampai pohon-pohon yang tinggi dan rapat. Susunan tumbuhannya dapat sangat lain (merambat dengan batang berkayu panjang) atau mirip dengan hutan pada tanah-tanah yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar